Hasyim Asy'ari - Tebuireng Online. Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Spiritual Ala KH. Hasyim Asy’ari. Seri Kiprah KH. Hasyim Asy’ari #23. Sebelumnya penulis sudah pernah membahas soal indikator rumah tangga “sakinah” yang ditulis oleh Kiai Hasyim dalam kitab Dhau’u al Mishbah fi Bayani Ahkam an Nikah. Lengkapnya pembaca dapat membeli This article discusses about the influence of KH. Hasyim Asy'ari regarding his efforts in building and maintaining the integrity of the nation, both in the Islamic and national fields and his role in resolving the Islamic context at the International level (Hijaz). The research method used is literature study by means of descriptive content Rais Akbar Nahdlatul Ulama Hadratussyekh KHM Hasyim Asy’ari menjelaskan bahwa amaliah warga NU dan masyarakat Ahlussunnah wal Jamaah pada umumnya sudah sesuai dengan Al-Qur’an dan pandangan ulama salaf. Amaliah warga NU seperti tahlilan, zikir secara umum, doa, ziarah, istighfar, dan amalan lain yang dihadiahkan untuk ahli kubur didasarkan Hasyim Asy’ari. KH Hasyim Asy’ari adalah seorang ulama besar di Indonesia, bukan hanya sebagai ulama besar saja namun juga seorang pahlawan nasional, beliau berasal dari jawa timur tepatnya didaerah jombang, lahir pada selasa kliwon, 24 Zulkaidah 1287 Maseh, di Pesantren Gedang, Tambakrejo ,Kabupaten Jombang. Seri Kiprah KH. Hasyim Asy’ari #28. Oleh: M. Abror Rosyidin* KH. Hasyim Asy’ari mengalami dua fase belajar di Tanah Haram. Pertama setelah menikah dengan Nyai Khodijah putri Kiai Ya’qub Siwalan Panji sampai sang istri dan sang putra, Abdullah meninggal, lalu kepedihan itu membuat Kiai Hasyim pulang ke tanah air. KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama’ (NU), merupakan ulama pejuang yang memahami bagaimana cara untuk mencapai umat Muslim Indonesia yang terbaik. Ia melestarikan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah di Indonesia ini dengan merespon persoalan-persoalan aktual pada zamannya dengan tetap berada pada semangat mempertahankan ukhuwah Islam. Kontribusi KH Hasyim Asy’ari untuk Umat dan Negeri Setidaknya ada empat kontribusi besar yang terus dirasakan umat Islam sampai saat ini. Pertama, beliau mendirikan Pesantren Tebuireng di Jombang pada 1899 dan masih beroperasi sampai sekarang. Kedua, KH Hasyim Asy’ari dikenal sebagai sosok di balik fatwa Resolusi Jihad pada 20 Oktober 1945. Indonesia, (2) Nilai Aswaja dalam Kritik KH. M. Hasyim Asy'ari terhadap Wahabisme, dan (3) Analisis Sosial-Sejarah-Politik KH. M. Hasyim Asy'ari terhadap Wahhabisme. Penelitian Cfm9om.